RadarRakyat.Info-Memasuki putaran kedua Pilgub DKI Jakarta, tim sukses dari dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Ahok– Djarot dan Anies-Sandiaga, mulai merapatkan barisan meracik strategi paling jitu untuk memenangkan jagoan mereka. Tugas mereka tidak hanya meyakinkan masyarakat tapi sampai mengawal suara pasangan yang didukungnya.
Tim sukses
pasangan Ahok-Djarot yang paling serius menunjukkan kesiapan mereka menghadapi
putaran kedua Pilgub DKI Jakarta. Di jajaran petinggi partai, kader-kader
terbaik sudah diinstruksikan turun gunung untuk meyakinkan warga Jakarta agar
memilih pasangan calon nomor urut dua ini. Di luar struktur partai, barisan
relawan disiapkan untuk memuluskan langkah Ahok-Djarot kembali memimpin ibu
kota. Kepada publik, timses Ahok-Djarot blak-blakan pamer kekuatan relawannya.
Ketua Dewan
Pimpinan Daerah (DPD) Partai Hanura DKI Mohamad Ongen Sangaji mengaku tim
sukses Ahok- Djarot sudah membentuk Relawan Cinta Damai (RCD) untuk menjaga
seluruh TPS di Jakarta. Tidak tanggung-tanggung, jumlahnya disebut mencapai ada
10.000 orang. Mereka akan dibagi rata untuk menjaga lima wilayah administrasi
ibu kota. Setiap wilayah administrasi akan digawangi 2.000 relawan. Mereka akan
mengawal suara pasangan nomor urut dua, Ahok-Djarot. Tidak hanya mengamankan
suara, relawan ini juga menjaga keamanan di TPS. Saat ini RCD sedang diberikan
pelatihan di salah satu tempat di daerah Jawa Barat sampai 12 April 2017.
Mereka
dilatih kemampuan bela diri, kedisiplinan, sopan-santun, dan kecepatan jika
terjadi sesuatu di TPS. “Mereka siap amankan dan menindak yang melakukan
intimidasi serta buat onar di TPS,” tegasnya.
Menurutnya,
tim yang disiapkan ini bukan sekadar untuk jago-jagoan, melainkan memberikan
rasa aman pada hajatan lima tahunan di DKI. Meski tim yang disiapkannya ini
diakui berwajah garang namun tetap menjaga ketertiban, keamanan, dan sopan
santun di TPS. Para relawan ini akan berkumpul di setiap wilayah, tidak jauh
dari TPS.
“Pokoknya,
ada yang melakukan ancaman langsung bergerak cepat. RCD dilarang bawa senjata
apa pun. Semua, tangan kosong,” terangnya.
Tidak hanya
Hanura yang mempersiapkan pasukan khusus. Partai Golkar selaku pendukung
pasangan Ahok-Djarot juga memiliki pasukan yang dilatih khusus. Tim ini diberi
nama Brigade Beringin. Jumlahnya ada 215 orang. Pasukan ini sebenarnya tidak
khusus disiapkan untuk mengawal Ahok-Djarot di putaran kedua, tapi juga menjaga
aset Partai Golkar.
Pasukan ini
sudah dilatih selama 2 minggu di kawasan Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Tidak
tanggung-tanggung, pasukan ini dilatih khusus oleh Brimob. Ketua Bidang
Politik, Hukum dan Keamanan Partai Golkar, Yorrys Raweyai menegaskan, meskipun
jumlah pasukan sedikit namun mereka cukup terlatih, terdidik dan memiliki
kedisiplinan yang tinggi.
“Tahun lalu
sekitar bulan Oktober-November, kita merancang harus ada satu kekuatan inti
yang bisa siap terlatih, terdidik, untuk menjaga dan mengawal seluruh aset
Golkar,” kata Yorrys di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta, Jumat (10/3).
Dalam
pelatihannya di Bogor, Brigade Beringin ini dibekali pendidikan akurasi
informasi intelijen. Pendidikan ini penting untuk memonitor pelaksanaan putaran
kedua Pilgub DKI. Semisal mengawal saksi-saksi di Tempat Pemungutan Suara
(TPS), meyakinkan masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
“Seperti
saya ambil contoh untuk Pilkada DKI mereka yang siap mengawal saksi-saksi di
TPS, memberikan penguatan bagaimana meyakinkan masyarakat untuk bagaimana
terlibat aktif dalam proses pilkada,” jelas Yorrys.
Pasukan ini
juga akan membantu mengawal Ahok-Djarot dan relawannya dalam menyampaikan
program kerja saat masa kampanye putaran kedua. Apalagi baik Ahok maupun Djarot
sering mendapat penolakan saat melakukan kampanye di putaran pertama lalu.
“Tugas
mereka ini adalah mengawal tim relawan Ahok-Djarot memberikan confidence dalam
rangka sosialisasi program,” tandasnya.
Ketua Umum
Partai Golkar Setya Novanto berpesan agar pasukan Brigade Beringin siap
ditugaskan dimana dan kapan saja. Novanto meminta pasukan ini ikut berperan
dalam memantau dan mendeteksi potensi kecurangan dan pelanggaran di putaran
kedua Pilgub DKI Jakarta.
“Agenda
politik terdekat adalah Pilkada DKI putaran kedua. Saya minta saudara saudara
terlibat memantau dan mendeteksi keadaan sekitar. Itulah tugas-tugas yang harus
saudara lakukan. Saya hormat, bangga dan memberi apresiasi karena tidak ada
satu pun yang mengundurkan diri, yang sakit,” imbuhnya. MERDEKA (r)
0 Response to " pasukan khusus Ahok-Djarot, dilatih bela diri dan intelijen"
Posting Komentar