Ahok-Djarot tuding KPU telah dipolitisasi | RADAR RAKYAT -->

Ahok-Djarot tuding KPU telah dipolitisasi




RadarRakyat.Info-
Tim pemenangan Basuk Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat menduga KPU DKI telah dipolitisasi menyusul adanya aturan agar peserta Pilkada wajib cuti kampanye di putaran kedua.

"Ada indikasi yang kurang baik dari KPU DKI, sejak ketemu Anies (Baswedan) di pemungutan suara ulang," kata juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, Bestari Barus kepada Rimanews, hari iniPertemuan Ketua KPU DKI Sumarno dengan Anies di TPS 29 Kalibata, Jakarta Selatan, 19 Februari lalu memang menjadi sorotan banyak pihak, tak terkecuali tim pemenangan Ahok-Djarot.
Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) ketika itu pun menegaskan akan menyelidiki pertemuan tersebut jika ada warga atau pihak yang merasa keberatan. Namun Sumarno menegaskan, pertemuan dengan Anies tidak disengaja.

Meski demikian, Bestari menganggap hal tersebut tidak bisa dianggap remeh. Selain masalah kewajiban cuti, dia juga memprotes banyaknya kerugian yang dirasakan pasangan calon petahana, Ahok-Djarot pada putaran pertama. Contoh, dengan hilangnya hak suara ribuan warga di hari pemungutan suara 15 Februari lalu.

"Makanya saya melihat KPU DKI ini ada pesanan-pesanan tertentu. Apalagi pada aturan kewajiban cuti," ujar Bestari.

Ahok sejauh ini menyatakan akan menerima aturan jika KPU mewajibkan dirinya cuti di puataran kedua. Namun, Djarot menyatakan keberatan.

Sebab, kata Djarot, puncak musim hujan akan segera datang sekitar Maret atau April 2017. Dia menyatakan ingin memantau persiapan Pemprov DKI dalam menghadapi puncak musim hujan itu. Dia mengingatkan bahwa tahun ini merupakan siklus lima tahunan banjir Jakarta.     (r)

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Ahok-Djarot tuding KPU telah dipolitisasi"

Posting Komentar