RadarRakyat.Info-Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, memaafkan militer Australia atas insiden penghinaan terhadap pancasila sebagai lambang negara, kala Chief of the Australian Army Letnan Jenderal Angus Champbell menemuinya di Mabes TNI Cilangkap, kemarin.
"Persatuan
dan persahabatan sangat diperlukan bagi negara bertetangga dengan tidak
mengenyampingkan perbedaan yang ada," kata Gatot saat di dalam keterangan
pers yang diterima , hari ini.
Panglima TNI
Jenderal Gatot Nurmantyo telah membatalkan kerja sama dan latihan militer
dengan Australia menyusul penemuan beberapa materi penghinaan terhadap
Indonesia dan Pancasila di pangkalan militer di Perth, Australia. Pelatihan
militer Australia memuat kritik terhadap perilaku masa lalu militer Indonesia
pada 1965 atau invasi Timor Timur.
Gatot
menerangkan, sikap Indonesia terhadap militer Australia sebelumnya merupakan
wujud dari menjaga dan menghormati konstitusi yang ada. Bukan hal berlebihan
ketika ada yang menghina negara, maka TNI akan bereaksi.
“Pancasila
merupakan ideologi negara Indonesia maupun bagi seluruh rakyat, sehingga rakyat
Indonesia rela mati untuk membela ideologinya, apalagi bagi seorang prajurit
TNI, hal itu sangat sensitif dan menyakitkan,” tegas Panglima TNI.
Dalam
pertemuan yang juga dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal Mulyono,
Champbell mengatakan, militer Australia telah melakukan investigasi insiden
yang terjadi pada lembaga pendidikan bahasa Komando Pasukan Khusus Angkatan
Darat Australia, antara lain penyampaian rasa penyesalan yang mendalam dan
permohonan maaf dari Panglima Angkatan Bersenjata dan Kepala Staf Angkatan
Darat Australia atas insiden tersebut.
“Australian
Defence Force juga menerapkan sanksi tegas kepada seluruh personel yang
terlibat dan bertangggung jawab atas kejadian tersebut, yang berdampak terhadap
karier mereka,” katanya.
Usai
pertemuan, Gatot menyampaikan belum mengambil keputusan atas kelanjutan
hubungan kerja sama militer antar kedua negara. Dirinya akan berdiskusi dengan
menteri pertahanan dan menteri luar negeri, selanjutnya bersama-sama akan
melaporkan kepada Presiden Joko Widodo. (rm)
0 Response to "Panglima TNI maafkan militer Australia Terkait Insiden Penghinaan Pancasila"
Posting Komentar